Rabu, 15 Oktober 2014

 Studi Kasus Kebutuhan Pembuatan Sistem Informasi

Untuk tugas pembuatan sistem informasi ini, kelompok kami akan mengambil “ Tempat penjualan sepatu “ sebagai studi kasus.
Setelah dianalisis, berikut adalah informasi yang didapatkan dalam bentuk use case diagram :


Dilihat dari use case diagram di atas, diperoleh informasi. Informasi tersebut akan kami buat klasifikasinya berdasarkan tingkat kepentingannya.
1. Level top

Informasi yang termasuk ke dalam level top diantaranya :
a. Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat oleh akunting kepada pemimpin toko. Laporan keuangan itu adalah laporan yang paling umum, mencakup seluruh data-data keuangan dari mulai penjualan dll.
Disebutkan berada dalam level top karena sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa laporan keuangan mencakup seluruh data keuangan, sehingga jika terjadi kesalahan, akan fatal akibatnya. Terlebih laporan ditujukan kepada pemilik toko.
b. Komplain

Demi menjaga kelancaran usaha di dalam toko sepatu tersebut,maka alangkah baiknya jika seluruh personal yang berada dan bekerja di sana mengerjakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. Adapun jika terdapat komplain dari pembeli, maka pemilik toko harus segera merespon dan menerima komplain serta memperbaiki kinerja para pegawainya. Sehingga pekerjaan tetap berjalan dengan lancar.

2. Level Middle
a. Laporan Penjualan
Dikatakan sebagai informasi yang tingkat kepentingannya middle karena laporan ini memuat data penjualan produk yang mana nantinya akan dibuatkan laporan keuangan oleh akunting. Sebab dari itu informasi penjualan haruslah lengkap.
b. Informasi pembayaran

Pembayaran dari pembelian produkpun tidak kalah penting. Bahkan inilah yang lebih penting. Sebab jika laporan penjualan tidak disertai dengan bukti pembayaran ( bukti konkrit/ uang nya) maka dapat disimpulkan terjadi kesalahan di dalam laporan penjualan. Jadi, antara informasi pembayaran dengan laporan penjualan itu masing-masing saling berhubungan.

3. Level Low
a. Informasi pembuatan nota penjualan
Pembuatan nota penjualan ini dilakukan oleh sales kepada kasir sesuai dengan pesanan dari pembeli. Teknisnya pembeli membeli barang kepada sales, kemudian sales membuatkan nota penjualan untuk pembeli yang diberikan kepada kasir. Jika terjadi kesalahan di dalam pembuatan nota penjualan tersebut, itu tidak akan mengakibatkan kesalahan yang sangat fatal. Terlebih jika pembeli yang dilayani tidak memberika komplain yang berlebihan. Masalah tersebut masih bisa ditanggulangi secara mandiri oleh sales maupun kasir.
b. Informasi pelayanan kepada pembeli

Informasi ini bisa dikatakan sebagai level low maupun middle tergantung misi perusahaan. Dalam kasus ini, informasi pelayanan kepada pembeli termasuk ke dalam informasi dalam
tingkat low. Ini karena dalam konteksnya di dalam toko sepatu telah terpampang sampel-sampel sepatu lengkap dengan informasi tertulisnya. Seperti harga, ukuran, model dll. Sehingga pelayanan dari sales kepada pembeli tidak terlalu diutamakan. Namun yang diutamakan adalah pemesanan sepatu kepada salesnya. Jika terjadi kesalahan pada sales, masih bisa ditanggulangioleh atasannya yaitu kasir. Kasir bisa menegur sehingga kinerja sales bisa lebih ditingkatkan. Masalah seperti ini umumnya tidak menyebabkan akibat yang fatal.

Berikut adalah konteks diagram dari sistem informasi studi kasus dalam toko sepatu di atas:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar